Oke . Sekarang gua akan menulis tentang kejadian nista di fuego.
Gua lupa itu tanggal berapa dan hari apa, tapi itu adalah acara ulangtaun Erik Fernando Jose Altamirano yang mukanya kaya pantat wajan. wkwk saat itu kami bersepuluh berangkat ke fuego pukul 05.00 .
Dengan segala keceriaan yang kita miliki, kami sampai di fuego dengan sehat sentosa, damai dan bahagia.
Di mata seorang anak polos tidak berdosa seperti gua, Fuego terlihat seperti saung dimana para pestawan bersuka ria. Ada tulisan dengan lampu neon yang gemerlap bertuliskan FUEGO, dan tiga juta anak tangga yang harus kita tempuh. Dengan susah payah akhirnya kita sampai, terlihat disana suasana RUMAH MAKAN YANG SEPI atulahh sieun ieu mah :(. Kami langsung merapat ke meja pojok yang memang sudah dipesan oleh si Erick Fernado Jose Altamirano. Dan ketahuilah brader sister, nama panjang itu menyebalkan.
Setelah menunggu kurang lebih 1800 detik akhirnya kami memulai makan makan gratis. Asik kan makan gratis? Bahkan kalo elu cukup bernyali kaya tetangga gua, (maap yah tetangga) lu boleh makan meja dan kursinya , atau teman sebelah lu sekalian.
Gua dengan rakusnya mengambil empat sirloin dua tenderloin tiga sate bumbu dan tiga sate sape dan sepaghetti dan kentang rebus . Gua memakan semua itu dengan lahap. Tidak lama kemudian, si badut girang WIlliam Ruslianto..
Sebentar. Gua deskripsikan dulu bocah pengemban aib ini. Dia adalah seorang lelaki yang subur (terutama bagian perut) memiliki senyum menawan (hayang nabok pokona mah lah) dan jika dia tertawa.. kami semua harus membaca ayat kursi bersama sama X_X #tepokjidat. Nama nya juga membingungkan. Dia bisa dipanggil Wili, Wiliam, Rusli, Anto, We Er, atau Walrus,,, eh Wilrus maksut gua. bingung kan? karena itu kami sepakat menamakan dia Pukat Kaum Hawa (engga banget).
Gua akui dia makan dengan kecepatan super. Ketika gua baru abis setengah, dia menengadah ke kita, memonyongkan bibir dengan penuh hasrat dan berkata : "Tambah yuuuuu"
Gua bengong. Demi krabby patty, mahluk apa yang sedang berbicara pada kami ini?!?!? Seandainya gua masih berteman dengan ghostbuster pasti mereka udah gua telpon. Sayangnya muka gua lebih serem dari hantu, makanya mereka memutuskan untuk memburu gua. Gua belajar untuk tabah karena realita memang pahit T T
Gua menyadari, ketika gua sudah menghabiskan makanan dengan porsi laknat itu, temen gua udah beberapa kali tambah. Terutama si Rusli. Ketika gua sudah selesai makan, demi betis kecoa dia sudah nambah tiga kali. Dia bolak balik ke tempat panggangan dengan senyum kakatua :D. Memang temen temen gua rakus semua. wkwk.
Temen temen gua pada saat itu memiliki tampang tampang minta di-sleding. Cukup miris mengingat bahwa tampang gua sebenarnya layak dibom. Gua sebutkan namanya nih, mereka adalah para buronan dunia persilatan.
Velix Sanjaya, Richard Tanugraha, Eric Fernando Jose Altamirano, Samuel Tjahyadi, William Ruslianto, Gerry dan maaf sisanya gua lupa. Bagi yang tidak disebutkan silahkan mengisi formulir perkenalan dengan saya secepat mungkin.
Di sana, ada tiga orang pemusik kampung (baca: Country) yang terus memancarkan cahaya kedamaian selama kita makan di fuego, mereka adalah para pemain musik live di sana. Mereka memainkan musik musik country, jadul dan mellow (lagu lagu pergalauan) dengan riang dan gembira. Sang Jenderal Velix Sanjaya Pakuningratan Sepuh Pelipur Loro Domestonomos Adiosamigos (keracunan ccc) pun merasa tertantang untuk bernyanyi untuk sang nama-pikasebeleun Eric Fernando Jose Altamirano. Jadi kami bersepuluh maju ke depan. Mister Velix dengan gagahnya memegang mike dan menyanyikan sebuah lagu jadul dan cukup membuat kami terkesima. Lumayan untuk seorang manusia dengan kelek ber PH mines dua ratus. wakkwakwak.
Akhirnya, kita semua maju kedepan dan menyanyi bersama. Richard merebut drum, gua merebut gitar, dan gerry merebut bass, velix merebut nyawa (loh?). Gua sebenernya ga jago maen gitar, tapi karena kesetiaan gua pada kawan kawan akhirnya gua maju kedepan dengan penuh cacat cela.. akwkwakwakwka. Saat itu gua inget. Kita maenin lagu krispatih . Entah apa judul lagu terkutuk itu. Gua memainkan lagu itu dengan susah payah. Wwkwkwkwkkwkw. Saya pianis bukan gitaris :{
Kenapa gua memilih gitar? karena gua ga berani nyanyi solo, terakir gua nyanyi solo ketika penobatan gua sebagai pria bimbang 2011 gua berhasil membuat seorang masuk UGD dengan ketek berbusa. :|
oke itu bohong.
Akhirnya setelah kita bernista ria di fuego, kita pulang. Tadinya mau nyanyi lagi sih. Tapi sepertinya ketiga pemusik country handal fuego itu sudah muak melihat pelecehan musik yang dilakukan oleh kami. Ketika kami makan lagi, mereka langsung beres beres dan pulang tanpa meninggalkan jejak. Tragis.
Bagaimana Bradersister?? Mau coba makan ke Fuego??
FYI Fuego berada di atas kampung gajah. Bukan melayang maksut gua, tapi kampung gajah lebih dikit. Harga cuma goban , enak lagi. Boleh dicoba tuh .
Salam Saiko,
Nantikan kisah gua selanjutnya.
P.S : mohon maaf bila ada pihak yang tersinggung, ingatlah bahwa semua tulisan saya 70% nya adalah fiksi semata. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar